Sebelum kecanduan game online, apakah masa kecilmu dulu pernah memainkan permainan tradisional seperti berikut ini?
Dari Sabang sampai Merauke, kita bisa menjumpai berbagai jenis permainan tradisional yang mungkin kini mulai ditinggalkan seiring perkembangan teknologi. Aneka permainan itu kadang memiliki kesamaan satu sama lain, serta bermanfaat bagi tumbuh kembang anak-anak. Sebelum benar-benar punah, yuk kita simak beberapa di antaranya.
Mungkin sebagian tak lagi mengenalnya lantaran permainan yang tersedia di ponsel pintar tampak lebih menarik. Padahal, permainan tradisional tak kalah asyik dan seru. Bahkan, bermanfaat untuk melatih kepekaan, kecerdasan, dan membentuk karakter anak.
Apakah Anda masih menjumpai ocehan anak-anak seperti berikut ini? ”Ehhh, main petak umpet atau engklek, yuk” Ajakan ini terdengar menggembirakan. Apalagi saat diserukan berulang kali oleh mereka di depan rumah temannya. Jika ajakan tak kunjung bersambut, mereka akan menambahkan embel-embel untuk menarik perhatian, ”Nanti habis main, kita jajan es ya”, ”Kita main gobak sodor ya, tapi kurang orang nih. Gak seru nih, kalau kamu gak ikutan!”
Ajakan bermain yang dibumbui dengan jajan es memang tampak menggiurkan. Biasanya anak-anak tidak diperbolehkan untuk makan es karena orangtua takut mereka menjadi batuk. Kesempatan bermain menjadi ajang menemukan kegembiraan bersama teman-teman. Sementara ajakan yang ditambahi informasi kekurangan anggota bisa melatih rasa kebersamaan dan kepekaan. Hal-hal tersebut mungkin tampak sederhana, tetapi turut membentuk karakter anak di kemudian hari. Padahal, itu belum mulai bermain yah, baru permulaan ajakan bermain.
Lantas, apa saja manfaat yang didapat dari mainan atau permainan tradisional? Banyak! Dikutip dari buku Ensiklopedia Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Permainan Tradisional Anak Indonesia (2015), permainan tradisional dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap seorang anak. Selain itu, permainan tradisional juga dapat mengembangkan sejumlah aspek, antara lain pengembangan moral, nilai agama, sosial, bahasa, dan fungsi motorik anak.
Banyak permainan tradisional yang diiringi dengan lagu bahasa daerah. Tentu liriknya mudah diingat dan iramanya menyenangkan. Dulu, setiap bulan purnama datang, anak-anak akan berkumpul di luar rumah sambil berdendang dan bermain. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, ada permainan jamuran, egrang, gobak sodor, engklek, ular naga, hingga cublak-cublak suweng. Salah satu lagu dolanan anak yang biasa didendangkan saat bulan purnama adalah ”Padang Bulan”, begini liriknya: