“Si Buruk Rupa” yang Enak dan Sehat

Pernahkah terpikat akan suatu makanan tapi ragu karena tampilannya yang tak menarik? Kira-kira begitu yang dirasakan sebagian orang saat disodorkan roti dari adonan asam atau sourdough, terutama untuk jenis roti dasar atau country bread.

Selama ini, mereka membayangkan roti sourdough dasar memiliki tekstur yang sangat alot, berkulit keras, dan rasanya asam. Eits, tetapi begitu merasakan gigitan pertama, tampaknya lidah akan sulit berpaling. Hati-hati bisa bikin jatuh hati!

Tampilan sejumlah roti dasar atau roti country sourdough mungkin terlihat kurang cakep, tetapi setelah diiris kian terpancar pesonanya. Rongga-rongga udara akan terlihat di berbagai sudut. Aroma khas yang muncul setelah dipanaskan sebentar di atas wajan akan membuat kita ingin segera melahapnya.

Respons sejumlah orang yang mencicipi roti sourdough itu untuk pertama kalinya amat beragam. Dari yang semula mengernyitkan dahi, dilanjutkan dengan anggukan kepala, dan kemudian tersenyum.

Seperti ini, ”Kukira keras. Ternyata kenyal dan renyah ya.”; “Enak banget! Padahal gak pake telur dan susu?”; atau ”Ya ampun roti sehat itu rasanya begini ya. Lebih light dan bikin kenyang.”

Bagi beberapa orang, roti sourdough memang belum terlalu akrab. Di negara Eropa dan Amerika, mereka biasa menyantapnya sebagai roti lapis (sandwich) atau sup krim.

Sementara, roti manis dengan tekstur empuk dan rasa manis lebih digemari dan banyak dijual di Indonesia. Roti manis pun sebenarnya bisa dibuat dengan sourdough starter yang berperan sebagai ragi alami.

kompas/sri rejeki
Roti basic sourdough atau roti country sourdough dengan penampilannya yang bagi sebagian orang terlihat kurang cantik. Proses fermentasi oleh ragi alami yang terjadi membuat roti ini dinilai lebih sehat.