Rumitnya Jalur Kereta Pabrik Gula

Kereta pabrik gula merupakan salah alat transportasi utama pengangkut tebu dan gula di era kejayaan industri gula pada 1840-1920.

Pabrik gula (PG), yang berjaya pada abad ke-19 di Pulau Jawa, memiliki infrastruktur jalur kereta pengangkut tebu dan gulanya sendiri. Dalam satu kompleks PG, bisa memiliki dimensi jalur rel berbeda mengikuti spesifikasi rangkaian kereta yang dibuat pabrik kereta. Pada akhir 1980-an, jalur rel ini tidak difungsikan lagi karena tergantikan oleh truk yang lebih fleksibel dan efisien. Sejumlah PG tersebut di antaranya berada di Jawa Tengah, yaitu PG Colomadu dan Tasikmadu di Kabupaten Karanganyar, serta PG Kartasura di Kabupaten Sukoharjo. Namun, ketiga pabrik gula ini telah tidak beroperasi dan beralih fungsi.

 

Lebar Rel
Lebar rel lori yang menghubungkan pabrik dengan ladang tebu bergantung pada merek pembuat kereta. Lebarnya dari 600 mm, 610 mm, 660 mm, 670 mm, 700 mm, 720 mm, 750 mm, 762 mm, dan 900 mm.

Lori Tebu
Satu rangkaian kereta lori terdiri satu lokomotif berukuran kecil yang menarik 10-15 lori, setiap lori mampu membawa 3-4 ton tebu. Lokomotif berukuran besar mampu menarik dua kali lipatnya. Sebagian besar lori produksi Jerman dan Belanda. Kecepatan tempuh saat membawa tebu 10-15 km per jam.