Seabad Kiblat Astronomi Indonesia

Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, merupakan observatorium astronomi modern tertua yang diresmikan pada 1 Januari 1923. Hingga saat ini, Observatorium Bosscha masih menjadi fasilitas pengamat langit terbesar di Tanah Air. Pembangunannya diawali dengan pembentukan yayasan Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) yang diprakarsai oleh KAR Bosscha pada 1920. Pada 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan Observatorium Bosscha kepada Pemerintah Indonesia.

Observatorium Bosscha dilengkapi dengan berbagai instrumen pengamatan berupa teleskop optik yang berjumlah delapan teleskop utama, belasan teleskop portabel, serta tiga teleskop radio. Instrumen yang ada terus diperbarui agar pengamatan dapat berjalan secara optimal.

Beberapa modus pengamatan astronomi yang dilakukan di Observatorium Bosscha, antara lain:

  • Fotometri: Mengukur kecemerlangan yang tampak dari sebuah benda.
  • Astrometri: Pengamatan yang dilakukan untuk mengukur posisi benda langit secara akurat.
  • Spektroskopi: Pengamatan yang memisahkan cahaya ke sejumlah panjang gelombang.

 

1. Teleskop Refraktor Ganda Zeiss