Secawan Kisah Madu

Berbagai mitologi dan kepercayaan menyebut madu sebagai makanan dari surga. Cairan manis ini juga sumber kekuatan dan kebijaksanaan dewa. Kitab suci pun menyebutnya makanan yang istimewa. Benarkah madu berkhasiat?

Dikisahkan, semua pesan baik untuk manusia dititipkan melalui seekor lebah dengan cara menghasilkan cairan kental yang manis. Nutrisi baik di dalamnya diharapkan mampu memberikan energi dan kekuatan dalam menjalani kehidupan.

Aroma madu bisa jadi tidak akrab bagi sebagian orang, termasuk anak-anak. Madu tak jarang dihindari. Kalaupun dikonsumsi, harus dicampur diam-diam ke dalam minuman.

Kekuatan narasi pun dimanfaatkan untuk meruntuhkan keraguan untuk mengonsumsinya. Misalnya, melalui karakter Winnie the Pooh dan beberapa kisah mitologi kuno.

Kompas/Agus Susanto
Petualangan Winnie, sang beruang baik hati yang gemar mengudap madu dalam Disney Live! Winnie The POOh Show di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (22/10/2010). Pertunjukan dikemas dalam sebuah cerita yang menarik dan edukatif.

Beruang Winnie the Pooh digambarkan sebagai sosok yang amat bijaksana dan baik hati. Sempat tebersit, karakter ini begitu baik berkat rutin mengonsumsi madu. Madu yang dimakan Pooh langsung dari tempayan tanah liat pun tampak begitu lezat.

Ada pula cerita mitologi Yunani yang terngiang di kepala saat meneguk madu, yakni kisah Dewa Zeus yang diasuh oleh Melissa, nimfa lebah yang tinggal di sebuah goa.

Madu menjadi makanan yang mungkin turut andil dalam menambah kekuatan dan kebijaksanaan sang dewa. Beberapa kisah lain pun meyakini madu sebagai makanan mujarab demi jiwa yang abadi.

Perasaan gembira pun muncul ketika disuapi madu. Kira-kira begini kebanggaan yang muncul, ”Wah, aku keren, ya, makannya madu seperti anak dewa. Badan menjadi kuat dan sehatlah pastinya.”