Secercah Indah di Tengah Wabah

Pandemi Covid-19 merupakan keadaan yang tak diharapkan. Namun, selalu ada sisi positif di tengah situasi sulit. Every cloud has a silver lining. Di tengah kecemasan wabah yang membekap dunia, muncul hal-hal yang sejenak menghibur duka lara.

Sejumlah negara menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19), antara lain menutup perbatasan, menutup kegiatan perkantoran, hiburan, dan pariwisata, serta meminta warganya untuk tinggal di rumah. Bahkan, transportasi umum pun sangat dibatasi.

Dengan pembatasan terstruktur tersebut, aktivitas warga menjadi sangat minimal. Oleh karena itu, tempat-tempat publik menjadi sepi, jalan-jalan tak dilewati kendaraan, dan pabrik-pabrik mengurangi atau menghentikan kegiatan.

Situasi tersebut memunculkan kondisi yang selama ini sulit dijumpai, seperti pengurangan polusi udara yang kasatmata dan sungai-sungai menjadi jernih.

Selain itu, kondisi ini juga mendorong orang kembali ke pengetahuan dasar tentang kesehatan dan virus serta memunculkan kesadaran bahwa kesehatan merupakan hal utama dalam hidup manusia. Hal menarik lainnya adalah pulihnya kepercayaan terhadap sumber informasi tepercaya.

Penurunan polusi udara

Pengurangan aktivitas manusia selama wabah Covid-19 ikut mengurangi polusi udara. Salah satunya di China. Hal ini disimpulkan para ilmuwan dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) dengan pantauan satelit sepanjang Januari-Februari 2020.

Supriyanto
Pengurangan aktivitas manusia selama wabah Covid-19 di China telah menurunkan tingkat polusi udara di sana.