Semangat Muda Kontingen “Merah Putih”

Pergeseran paradigma menjadikan ajang olahraga terakbar di kawasan Asia Tenggara, SEA Games, sebagai ajang membina atlet muda dan batu loncatan mengincar ajang lebih tinggi. Meski sayangnya, kesadaran itu kerap berbenturan dengan kewajiban cabang olahraga untuk mencapai target tertentu.

Namun, hal itu tidak mengurangi gairah dan semangat cabang olahraga di Indonesia mengirim atlet muda ke Filipina. Pada SEA Games kali ini, Indonesia mengirimkan 841 atlet dan 415 ofisial. Mereka turun di 52 cabang, mengikuti 424 nomor pertandingan.

Lebih dari separuh kontingen “Merah Putih” ke Filipina diisi atlet-atlet muda. Meski demikian, mereka tetap diberi target untuk setidaknya meraih 45 medali emas dan memperbaiki peringkat perolehan medali SEA Games sebelumnya dari urutan kelima menjadi keempat.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Seorang lifter berlatih di pelatnas PB PABSI di Markas Marinir TNI AL, Kwini, Jakarta, Senin (28/10/2019). PB PABBSI mengirim enam atlet muda dari 10 atlet untuk berlaga pada SEA Games 2019.

Di cabang angkat besi, misalnya, enam dari 10 lifter yang dikirim ke Filipina adalah lifter remaja dan yunior di bawah 19 tahun. Tiga tahun terakhir, PB PABBSI mengintensifkan pencarian bibit atlet muda, dengan didasari kekhawatiran berakhirnya puncak prestasi lifter senior pada 2020.

”Dengan komposisi itu, kami tidak memiliki atlet lagi sehingga perlu segera ada penggantinya,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PB PABBSI Alamsyah Wijaya.

Taekwondo mempertahankan target dua emas dengan menyertakan delapan taekwondoin muda. Enam dari 16 atlet panahan yang dikirim ke SEA Games masih berusia belasan tahun. Renang juga mengirim beberapa perenang muda, termasuk Farrel Armandio Tangkas (17) yang menjadi andalan nomor 200 meter gaya punggung.

Adapun atletik dan bulu tangkis mengombinasikan atlet muda dan senior untuk menjaga peluang memenuhi target medali emas. Sprinter andalan yang masih tergolong muda, Lalu Muhammad Zohri, tidak dikirim ke Filipina karena prestasinya sudah mendunia. Pelari berusia 19 tahun ini sudah memastikan lolos kualifikasi Olimpiade 2020.