Dalam catatan sejarah sepak bola Indonesia hanya ada satu ”macan” yang bermain untuk “Macan Kemayoran”, sebutan Persija Jakarta. Ia adalah Tan Liong Houw alias Latif Harris Tanoto. Legenda tim nasional Indonesia keturunan Tionghoa, yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, tetapi namanya harum ketika membela tim kebanggaan warga Ibu Kota, bahkan mendapat julukan ”Macan Betawi”.
Tan Liong Houw mendapat tempat khusus dalam sejarah Persija karena prestasinya membawa Persija meraih juara Kejuaraan Nasional PSSI edisi 1954. Itu adalah gelar pertama Persija setelah Indonesia merdeka dan setelah nasionalisasi nama dari Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ).
Di Kejuaraan Nasional PSSI edisi kedua itu, Persija tampil dominan dibandingkan dengan lima pesaing lainnya, yaitu PSMS Medan, Persebaya Surabaya (sang juara bertahan), PSM Makassar, Persema Malang, dan Persis Solo.
Persija menyapu bersih empat laga di fase grup yang berlangsung di dua kota berbeda dengan kemenangan. ”Macan Kemayoran” membantai Persis, 13-0, dan Persema, 2-1, di Lapangan Tambaksari, Surabaya. Lalu, ketika menjadi tuan rumah di Lapangan Ikada, Jakarta, Persija menaklukan PSM, 3-2, dan Persebaya, 3-1.
Baca “Seri Legenda Sang Garuda” lainnya:
Ramang, Mitos Teragung Sepak Bola Indonesia
Achmad Nawir, Simbol Jejak Bersejarah di Piala Dunia 1938
Di laga final, Persija menumbangkan PSMS, 2-1. Pada lima pertandingan itu Tan Liong Houw selalu tampil sebagai pemain utama. Ia mengisi posisi salah satu pos gelandang pada formasi klasik, 2-3-5.