Ekspedisi Teh Nusantara merupakan liputan panjang yang dilakukan harian Kompas sejak akhir Juni sampai awal Agustus 2019. Kami menyusuri Bandung, Garut, Cianjur, Sukabumi, Brebes, Tegal, Batang, Pekalongan, Yogyakarta, Karanganyar, Semarang, Surabaya, Malang, Blitar, Lumajang, Banyuwangi, Medan, Simalungun, Pematang Siantar, Solok, Solok Selatan, Pagar Alam, Kabawetan (Kapahiang), dan Bengkulu. Total jarak darat yang ditempuh dengan mobil tak kurang dari 6.384,6 kilometer. Sebelum menikmati hasil ekspedisi ini, mari kita seruput dulu secangkir teh. Untuk mendapatkan kenikmatan paripurna teh, tata cara penyeduhan tidak boleh diabaikan.
Lanjut
Menyeduh teh tidak sesederhana yang terlihat, yakni sekadar menuangkan air panas ke teh. Bisa, sih, begitu. Namun, penting sekali untuk memperhatikan takaran, cara menyimpan, dan kualitas teh. Hal penting lainnya adalah takaran, suhu, dan jenis air. Tidak lupa, cermati bejana serta waktu seduhnya. Berikut panduan sederhana menyeduh agar teh yang kita hirup terjaga kualitas dan kenikmatannya.
Lanjut
Jenis-Jenis Teh
Klik salah satu jenis teh untuk melihat cara penyeduhannya.
Deskripsi
Lanjut
Takaran Teh
Kembali
Lanjut
Pembilasan
Kembali
Lanjut
Takaran Air
Kembali
Lanjut
Waktu Seduh
Kembali
Lanjut
Jumlah Penyeduhan
Kembali
Lanjut
Kandungan Rasa
<< Teh Lainnya
Ekspedisi Teh Nusantara >>
Ekspedisi Teh Nusantara
Teh Indonesia dikenal luas di mancanegara sejak zaman kolonial Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu, daya saingnya menurun. Simak kisah-kisah menarik mulai dari sejarah, persoalan, hingga peluang teh Indonesia dalam Ekspedisi Teh Nusantara. Terbit dwimingguan setiap hari Minggu di Harian Kompas dan Kompas.id sejak 19 Januari 2020.
Klik tombol di kanan ini
<< Teh Lainnya
Kerabat Kerja
Penulis: Mohammad Hilmi Faiq, Sri Rejeki | Penyelaras Bahasa: Kusnadi | Animator: Winarso Nugroho, Winston Wijaya, Tiurma Jessica Clara | Web Desainer & Pengembang: Yulius Giann, Elga Yuda Pranata | Produser: Sri Rejeki