Terowongan Maut Cu Chi

Vietnam tidak hanya menyajikan kuliner yang lezat, tetapi juga wisata sejarahnya. Terowongan Cu Chi merupakan salah satu tempat bersejarah yang keberadaannya seperti magnet di Vietnam. Tak sedikit wisatawan yang datang menikmati kisah sejarah dari destinasi yang dahulu menjadi basis perjuangan masyarakat setempat dalam melawan sekutu. Lantas, ada apa saja di sana?

Terowongan Cu Chi adalah saksi sejarah dalam Perang Vietnam atau Perang Indo China 2. Perang yang berlangsung antara tahun 1960 dan 1975 ini membuat mereka yang terlibat mengalami depresi dan trauma pascaperang.

Kompas/Melati Mewangi
Penjaga Terowongan Cu Chi mempraktikkan bagaimana gerilyawan Vietkong masuk ke dalam pintu lubang. Bagi mereka yg bertubuh besar mungkin akan kesulitan saat memasukinya.

Perihal efek traumatis ini telah banyak dibahas dalam sejumlah penelitian. Mengapa demikian? Ini akan terjawab setelah menyusuri Terowongan Cu Chi dan kisah di baliknya. Wisatawan pun dibuat geleng-geleng kepala dan merinding sendiri.

Yuk, mari bertualang sejenak ke Terowongan Cu Chi. Lokasi ini berjarak lebih dari 43 kilometer dari kota Ho Chi Minh, Vietnam. Meski terasa dekat, kepadatan lalu lintas kota membuat durasi perjalanan menjadi lebih lama. Kemacetan tampak di beberapa ruas jalan saat rombongan jurnalis media dari Jakarta yang diajak oleh Vietjet, maskapai swasta asal Vietnam, berangkat mengikuti tur ke Terowongan Cu Chi, pertengahan Agustus 2023.

Tiba di Cu Chi, rombongan diarahkan untuk masuk menyusuri jalan panjang dari loket pengecekan tiket. Embusan angin dari pepohonan dan bambu menyambut rombongan. Tak lama berselang, terdengar beberapa kali suara tembakan peluru dari senapan di tengah hutan ini. Dor…, dor…, bersahutan terus-menerus. Dari mana suara ini?

Kompas/Melati Mewangi
Suasana di tengah hutan Cu Chi yang menjadi basis perlawanan gerilyawan Vietkong di Vietnam.

Rupanya, sumber suara sebelumnya berasal dari senapan yang disewakan ke beberapa wisatawan di lapangan tembak kawasan tersebut. Seketika pikiran langsung membayangkan suasana perang yang mendebarkan kala itu. Terbayang suara dentuman bom dan tembakan serta keramaian angkutan udara yang menyerang para gerilyawan Vietkong di hutan rimbun ini.

Sebelum hanyut lebih dalam, pemandu perjalanan kami, Tran Thuy Thanh Xuan atau kerap disapa Santi, mengarahkan rombongan untuk menonton cuplikan film dokumenter Perang Vietnam yang berlangsung dari tahun 1960-1975. Meski kurang terdengar jelas dialog dari naratornya, gambar bergerak yang ditampilkan cukup membuat ngeri. Bulu kuduk langsung berdiri diikuti dengan embusan angin yang tiba-tiba menelusup dari kursi belakang.