Roger Federer meninggalkan dunia tenis profesional dengan sejumlah status: legenda, greatest of all time (GOAT), maestro, dan sebutan lain dari orang-orang yang mengenal dan mencintainya. Semua status itu melekat berkat kemampuan Federer dalam bertansformasi dari ”bad boy” menjadi petenis dengan gaya paling elegan yang pernah ada.

Berbeda dengan Serena Williams yang menjadi ”ratu” tenis dengan latar belakang keluarga kelas pekerja dari daerah keras di Compton, California, AS, Federer berasal dari keluarga kelas menengah yang mapan di Swiss. Kedua petenis yang lahir pada 1981 itu sama-sama pensiun pada September 2022, Serena setelah kalah pada babak ketiga AS Terbuka, sedangkan Federer setelah Piala Laver di London, Inggris, 23-25 September.

Ayah Federer, Robert Federer, adalah asisten pada laboratorium perusahaan kimia Ciba-Geigy di Basel, Swiss. Pada 1960, dia meninggalkan pekerjaannya untuk pindah ke Afrika Selatan. Namun, Robert justru mendapat pekerjaan lagi dari perusahaan yang sama di sana.

Saat tinggal di Afrika Selatan itulah, Robert bertemu Lynette Durand yang berusia 18 tahun dan bekerja sebagai sekretaris di Ciba. Robert mengenalkan tenis pada Lynette dan melalui tenis inilah mereka menjalin hubungan.

Pada 1973, mereka memutuskan pindah ke Swiss, yaitu ke Riehen, pinggiran kota Basel, dan menikah. Lynette melanjutkan kesukaannya pada tenis dengan bergabung ke Klub Old Boys. Selain latihan dan bertanding, dia juga aktif mendukung klub tenis lokal dan regional serta terlibat dalam turnamen ATP Basel.

Anak pertama mereka, Diana Federer, lahir pada 1979. Dia bekerja menjadi perawat psikiatrik di luar Basel. Dengan karakternya yang pendiam, Diana selalu menghindar dari media karena tak ingin mendapat sorotan sebagai keluarga adiknya, Roger.

Berbeda dengan kakaknya, Roger Federer, yang lebih muda dua tahun, adalah anak periang dengan energi yang tak terbatas. Dia menyukai olahraga terutama yang menggunakan bola, seperti tenis, tenis meja, bola basket, dan sepak bola.

Repro buku Roger Federer the Greatest
Roger Federer menyukai olahraga terutama yang menggunakan bola, seperti tenis, tenis meja, bola basket, dan sepak bola. Usia dua tahun, dia sudah mulai bermain tenis meja.