Memuat Halaman

Memuat Halaman

Ruang kreatif untuk mereka yang aktif memotret karya-karya para pekerja kreatif untuk memberikan stimulan positif di sektor UMKM. Geliat merek-merek lokal dan semangat kolaboratif anak negeri yang membanggakan diharapkan memampukan kita tetap bertahan di tengah situasi yang serba tidak pasti.

Kreasi Pilihan Kompas

MGKYM dari Rumahan sampai ke Buleleng Bali
Pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian pada hampir semua sektor, tetapi di sisi lain menciptakan banyak usaha rumahan. Selain untuk menambah penghasilan sampingan, juga banyak yang beralih menjadikannya sebagai penghasilan utama.
KUNJUNGI
Siap improvisasi diri ”Atreyu”
Pameran virtual menjadi salah satu wahana bagi pekerja kreatif seperti ilustrator atau seniman memasarkan karya seninya.
KUNJUNGI

Etalase Kreasi UMKM

Adalah ajakan bagi para pelaku UMKM untuk mengirimkan profil usahanya. UMKM berperan sangat besar dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa, terutama di saat sulit seperti pandemi ini. UMKM berulang kali terbukti menjadi penyelamat ekonomi Indonesia. Kecil tetapi liat, telah menjadi ciri UMKM. Berikut etalase 10 UMKM terpilih yang telah berbagi cerita unik dan perjuangannya kepada Kompas.
KUNJUNGI

Kerabat Kerja

Produser : Tarrence K. Palar, Prasetyo Eko Prihananto, Septa Inigopatria | Designer & Pengembang : Dani Wijaya, Yulius Giann, Naomi Aryati Putri | Penyelaras Bahasa : FX Sukoto | Brand Communication : Aisyah Rofiatun Ilmani, Priyanto, Abigail Pinkan T. A, Putriyani Simbolon | Marketing Strategic : Putrianti Mungi Kurniasari | Media Sosial : Cecilia Gandes
Kembali ke halaman utama
Nama Usaha :
Alamat Usaha :
Nomor Telepon :
Instagram :
Kembali ke halaman utama
MGKYM dari Rumahan sampai ke Buleleng Bali
Pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian pada hampir semua sektor, tetapi di sisi lain menciptakan banyak usaha rumahan. Selain untuk menambah penghasilan sampingan, juga banyak yang beralih menjadikannya sebagai penghasilan utama.
Pilihan untuk pembeli semakin banyak, kreativitas menjadi salah satu kunci keberhasilan disamping kekuatan modal dan kegigihan pemilik usaha. Saat semakin banyak pedagang maka yang harus jadi pertimbangan penting adalah target pembeli dan daya beli. Pedagang juga harus jadi pembeli usaha rumahan lainnya untuk memutar roda perekonomian.

Seperti yang dilakukan Glenn Marsalim, pekerja kreatif yang menjadikan gambar ayam jago dalam mangkok legendaris ini, bisa disulapnya menjadi produk fashion kreatif, seperti totebag dan scarf/selendang, serta menjadi produk yang nge-hits di kalangan anak muda, bahkan totebag bergambar ayam jago tersebut dipakai dalam sebuah film.

Pemilik @MGKYM.shop sadar bahwa nostalgia tidak bisa selamanya dijual untuk masa depan. Glenn Marsalim pun berinovasi dengan menciptakan produk MGKYM lainnya dengan motif baru.

Mengintip cerita di balik layar desain MGKYM yang secara garis besar dibagi 3 hal, yaitu:
  1. Klasik, yang menggunakan desain wastra Indonesia sebagai inspirasinya. Biasanya diluncurkan menjelang Ramadan & Lebaran.
  2. Indonesia, yang menggunakan kekayaan Indonesia untuk diterapkan dalam desain seperti Rempah dan lirik lagu Ibu Pertiwi. Biasanya diluncurkan bertepatan dengan perayaan HUT kemerdekaan RI 17 Agustus..
  3. Inovasi, desain dan teknik baru untuk merangkul pembeli yang menyukai eksplorasi dan keluar dari kebakuan.

Dalam situasi pandemi ini pun Glenn tetap berjualan barang yang selama ini dijualnya, seperti masker, baju rumahan, outer, dll, sambil berupaya memenuhi kebutuhan pandemi. Tentunya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa usaha rumahan yang terdampak oleh pandemi seperti penjahit rumahan, penyulam, dll.

“Situasi yang menyulitkan semua ini tentu membawa kami untuk lebih banyak membantu sesama semampu kami” Ujarnya. “Dan pilihannya adalah program mitigasi Desa Tembok, Buleleng Bali yang diprakarsai oleh Kepala Desa Dewa Komang Yudi. Selain program yang sesuai dengan niat MGKYM saling bantu di rumah dan usahanya, juga karena perjalanan MGKYM tidak bisa dilepaskan dari pulau itu” tambah Glenn.

Cerita di atas mustinya perlu diteruskan kepada teman-teman yang saat ini sedang memikirkan usaha apa yang ingin mereka lakukan, memulai suatu hal yang baru atau bahkan bangkit kembali berdamai dengan situasi dan berharap ada peluang-peluang yang bisa membantu mereka lakukan untuk menggeliatkan UMKM di nusantara.

Kita yakin sesungguhnya bangsa kita memiliki kekuatannya sendiri, sebagai negara yang memiliki semangat gotong royong yang sudah tumbuh dan berakar di tanah Indonesia. Hal ini menyadarkan kita untuk berperan menyemangati teman, saudara atau rekan meski di situasi yang tidak pasti.
Kembali ke halaman utama
Siap improvisasi diri ”Atreyu”
Pameran virtual menjadi salah satu wahana bagi pekerja kreatif seperti ilustrator atau seniman memasarkan karya seninya. Cara-cara baru wajib ditempuh dan menjadi pekerjaan rumah untuk tetap bergerak dan berdamai dengan situasi pandemi.
Cerita yang dibagikan Atreyu Moniaga, seniman muda yang baru saja menyelesaikan sebuah buku mewarnai hasil kolaborasi dengan penyanyi Amerika, Jewel sebagai bagian dari perilisan ulang album perdana Jewel edisi ulang tahun ke-25.

Atreyu juga mengembangkan AMP atau yang dikenal Atreyu Moniaga Project, yaitu sebuah komunitas seniman dan agency, AMP sendiri saat ini sedang berjalan seperti biasa, mengurus seniman-seniman di dalam management, dan mengerjakan beberapa proyek komisi.

“Selama lebih dari 5 tahun, kami tahu betul bahwa selalu akan ada kejutan yang menegangkan dalam setiap proyek yang kami jalani, kami selalu merasa kami sudah siap, namun selalu terkejut. Sepertinya semua selalu teratasi dengan baik, mungkin karena kami sudah memegang mindset harus siap improvisasi tadi”, ujar Atreyu.

Dalam memasarkan jasa yang AMP punya, yaitu dengan memaksimalkan hampir semua kanal yang ada. “Namun berdasarkan pengalaman kami, masih belum ada yang bisa menggantikan interaksi langsung dengan calon klien (misalnya pada acara-acara sosialisasi)” cerita Atreyu.

Bahkan di situasi pandemi, Atreyu melakukan solo exhibition yang bertajuk “Confide”. Yaitu sebuah koleksi yang tadinya akan dipamerkan di art-market Jakarta dan akhirnya beralih wahana menjadi pameran daring karena pandemic Covid-19.

Menurut Atreyu, saat ini semua UMKM sedang mati-matian berjuang untuk bisa bertahan dan tetap berjalan. “Saya justru melihat kegigihan-kegigihan yang belum pernah saya lihat sebelumnya dari kawan-kawan yang bergerak pada badan usaha kecil seperti AMP ini” ungkapnya.

Cerita di atas mustinya perlu diteruskan kepada teman-teman yang saat ini sedang memikirkan usaha apa yang ingin mereka lakukan, memulai suatu hal yang baru atau bahkan bangkit kembali berdamai dengan situasi dan berharap ada peluang-peluang yang bisa membantu mereka lakukan untuk menggeliatkan UMKM di nusantara.

Kita yakin sesungguhnya bangsa kita memiliki kekuatannya sendiri, sebagai negara yang memiliki semangat gotong royong yang sudah tumbuh dan berakar di tanah Indonesia. Hal ini menyadarkan kita untuk berperan menyemangati teman, saudara atau rekan meski di situasi yang tidak pasti.