Yuk, Kita Menanam!

Tiba-tiba kegiatan menanam sayuran menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh banyak penduduk perkotaan. Pandemi Covid-19 yang memaksa sebagian orang untuk bekerja dari rumah menjadi salah satu pemicu naiknya pamor urban farming.

Sejatinya, kegiatan urban farming sudah umum dilakukan orang yang hobi bercocok tanam sejak sebelum adanya pandemi. Penggiat urban farming biasanya ingin mencukupi kebutuhan sayuran segar untuk keluarganya yang bebas dari pestisida anorganik. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan di perkotaan.

Menanam di halaman rumah dapat dilakukan dengan berbagai media tanam, antara lain tanah, sabut kelapa, arang, kerikil, pecahan batu bata, dan media air (hidroponik). Untuk mengatasi keterbatasan lahan, biasanya dilakukan dengan metoda vertikultur. Pot atau tempat media tanam disusun ke atas.

Faktor penting yang harus diperhatikan saat menanam sayuran adalah nutrisi tanaman, baik makro (N, P, K) maupun mikro (Ca, Mg, Mn, Fe, dll), sinar matahari yang cukup, dan tingkat keasaman air/tanah.

 

Hidroponik Rumahan

Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah dengan memanfaatkan air sebagai pemenuhan nutrisi pada tanaman. Sistem hidrponik membuat penggunaan air lebih efisien daripada media tanah. Ada 6 macam sistem hidroponik: DFT, NFT, irigasi tetes, FHS, aeroponik, dan sumbu.