Kekejaman kolonial Belanda menjadi ingatan kolektif rakyat Indonesia. Keberadaan benteng-benteng Belanda di Maluku, di pedalaman Mataram di Jawa Tengah, di Banten, hingga di Sumatera menjadi saksi bisu kekejaman Belanda. Faktanya, bukan hanya orang Jakarta yang melihat Belanda dari dekat.
Titik awal kekejaman Kompeni Belanda terjadi di Fort Oranje atau Malayu di Pulau Ternate, Maluku Utara. Kini, sosok Benteng Oranje itu masih dapat disaksikan dengan jelas di pusat Kota Ternate.
Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) pun mencatat, benteng yang didirikan tahun 1607 itu menjadi ”ibu kota” Belanda di Nusantara. Ketika Pieter Both menjadi Gubernur Hindia Belanda yang membawahi wilayah dari Afrika Selatan hingga Nagasaki, Jepang, hampir sepertiga lingkar bola dunia dikendalikan dari Fort Oranje.