Borobudur Marathon bukan sekadar ajang lari. Acara itu menjadi perayaan bersama. Entah mereka berlari untuk mengejar prestasi, berikhtiar mengalahkan diri sendiri, atau sekadar senang-senang belaka, mereka semua meresapi keselarasan di Borobudur.
Tidak hanya pelari yang berkesempatan mereguk energi positif dari lari di sekitar kawasan Candi Borobudur. Namun keluarga mereka yang mendampingi para pelari pun menyatu dengan Borobudur.
Borobudur Marathon 2018 singkat kata adalah sebuah perayaan yang menyatukan semua kalangan. Mulai dari pelari hingga warga sekitar, termasuk pelaku usaha kecil. Potret kesatuan yang tumbuh dalam keselarasan.
Ardi Cahyanto (37) misalnya, usai lari langsung lahap menyantap sop empal khas Muntilan bersama Monica (34), istrinya. Mereka berteduh di bawah rindang pohon ketapang di area Race Village Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng, Minggu (18/11/2018). Di dekat mereka, Kafka (6 bulan), tertidur pulas dalam kereta bayi.