Banyak olahraga ”tradisional” berharap dari maraknya e-sport. Mereka menyadari bahwa untuk menggaet audiens muda, mereka harus bisa menangkap fenomena zaman, dimana dunia digital mendisrupsi banyak hal, termasuk olahraga.
Berbagai gim dengan konten olahraga, seperti sepak bola, basket, NFL, dan Formula 1, telah lama dikembangkan. Dengan mengenalkan olahraga melalui gim, mereka berharap tidak ditinggalkan generasi milenial.
Klub-klub sepak bola papan atas Eropa pun menyadari hal tersebut. Bahkan mereka melangkah lebih jauh lagi dengan membentuk time e-sport. Seperti dikutip dari AFP, pada Februari lalu, klub La Liga Barcelona meluncurkan tim e-sport. Bekerjasama dengan bek Gerard Pique, yang mendirikan perusahaan eFootball.Pro pada 2016, Barca akan berkompetisi pada turnamen Pro Evolution Soccer 2018 (PES2018).
Dengan perkembangan teknologi yang begitu deras, e-sport adalah olahraga masa depan.
Tak hanya Barca, klub-klub Liga Inggris dan Bundesliga Jerman juga akan menjalani kompetisi e-sport. Deutsche Fußball Liga menyebutkan, 36 klub akan bersaing memperebutkan gelar di e-Football. Inisiatif ini bekerja sama dengan Electronic Arts, yang menerbitkan gim popular FIFA. Liga Inggris juga meluncurkan ePremier League pada Januari 2019 memainkan FIFA 2019, yang akan disiarkan langsung Sky Sports.
Di Indonesia, dunia olahraga elektronik menjadi tanggung jawab Asosiasi E-sports Indonesia, sebuah lembaga yang telah resmi berada di bawah naungan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia dan juga Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tugas utamanya menyiapkan atlet gim dan memfasilitasinya untuk berprestasi.
Eddy Lim, Ketua Asosiasi E-sports Indonesia, mengemukakan, dengan perkembangan teknologi yang begitu deras, e-sport adalah olahraga masa depan. Saat ini, dengan jumlah gim yang semakin bervariasi dan komunitas yang terus tumbuh, peminat gim profesional juga semakin banyak.
”Pemain gim di Indonesia sangat banyak. Tetapi, kalau menghitung jumlah pemain gim profesional, prediksi saya jumlahnya di angka 100.000 orang,” ujar Eddy. (Kompas, 7 September 2018)
Untuk menjadi seorang atlet, Eddy menambahkan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan para pemain gim. Selain niat yang benar-benar kuat, juga diperlukan logika yang baik serta fisik yang mumpuni. Ketiga faktor ini menentukan karena permainan gim bukan sekadar menang dan kalah. Banyak hal yang bisa dipelajari dan terus dikembangkan untuk banyak sektor kehidupan.