Lebih dari 2.000 orang tewas, banyak diantaranya yang tewas karena reruntuhan, tersapu tsunami, hingga terkubur lumpur likuefaksi akibat gempa di Sulawesi Tenggara, 28 September 2018. Ribuan lainnya dikhawatirkan hilang. Warga setempat akan menghadapi masa-masa pemulihan yang lama dan menyakitkan.
Gempa pertama , sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Gempa pertama menghantam dengan magnitude 6,1 di lepas pantai Sulawesi Tengah, dekat dengan Pantai Toa Toa, 55 kilometer utara Palu. Gempa itu kemudian disusul gempa lebih besar lagi berkekuatan M 7,4 pada sekitar pulu 18.00, yang memicu peringatan tsunami.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan tsunami yang dicabut 34 menit kemudian. Hal itu memicu kritikan pencabutan peringatan tersebut dianggap terlalu cepat. Perkiraan gelombang hanya setinggi tiga meter namun nyatanya gelombang yang menghantam palu mencapai hingga enam meter. Gempa di Sulawesi sebenarnya hanya soal waktu. Visualisasi berikut ini menunjukkan gempa yang terjadi di seputaran Sulawesi dalam 25 tahun terakhir (di atas M 4,5):